Kusen Upvc Bandung, Kusen Upvc, Harga Kusen Upvc Per Meter, Harga Kusen Upvc 2019, Harga Kusen Upvc Vs Aluminium, Kusen Pintu Upvc, Kusen Jendela Upvc, Merk Kusen Upvc Terbaik, Kusen Upvc Adalah, Harga Kusen Upvc Bandung

Maulid Nabi Muhammad SAW 2021 kembali akan dirayakan umat muslim Indonesia. Sama seperti Maulid Nabi 2020, perayaan ini bertujuan memperingati kelahiran Rasulullah SAW yang merupakan junjungan muslim di seluruh dunia di semua generasi.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dijelaskan dalam tulisan berjudul Peringatan Maulid Nabi (Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia). Tulisan ini dibuat Moch Yunus dosen Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong Kraksaan, Probolinggo.

"Menurut sejarah ada dua pendapat yang menengarai awal munculnya tradisi Maulid. Istilah maulid berasal dari bahasa Arab Walada Yalidu Wiladan yang berarti kelahiran," tulis jurnal tersebut mengutip dari Kamus Al Munawwir Arab Indonesia.

Berikut sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW dan pelaksanaannya:

A. Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW


Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW pertama kali diadakan pada zaman khalifah Mu'iz li Dinillah. Dia adalah khalifah dinasti Fathimiyah di Mesir yang
hidup pada tahun 341 Hijriyah. Perayaan ini dilarang di masa Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy, seorang perdana menteri khalifah Al-Musta'ali dinasti Fathimiyah.

Maulid Nabi kembali dibolehkan pada masa pemerintahan Amir li Ahkamillah pada tahun 524 Hijriah. Dia adalah pemimpin sekaligus imam di Dinasti Fathimiyah. Pendapat ini dinyatakan sejarawan dan ulama asal Mesir Syamsuddin as-Sakhawi.

Pendapat lain tentang sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW menyatakan, peringatan pertama kali dilakukan pada masa pemerintahan khalifah Mudhaffar Abu Said. Sang khalifah saat itu sedang mencari cara membangkitkan heroisme kaum muslim menghadapi Jengis Khan.

Acara diadakan besar-besaran untuk memperlihatkan kebesaran Islam dan negara yang dipimpinnya. Sang khalifah berkuasa di bawah bendera dinasti Fathimiyah. Wilayah kekuasaan dinasti meliputi Afrika Utara, Mesir, dan Suriah.

Perayaan dilakukan tujuh hari tujuh malam dengan hidangan berasal dari 5.000 ekor kambing, 10.000 ekor ayam, 100.000 keju. Acara ini menghabiskan 300.000 dinar uang emas dan 30 ribu piring makanan. Peringatan ini dikatakan sukses meningkatkan moral dan heroisme kaum muslim.

B. Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW versi Sultan Salahuddin


Jurnal tersebut juga menjelaskan sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW yang berasal dari masa pemerintahan Sultan Salahudin Al Ayubi. Sultan ingin meningkatkan semangat juang dan persatuan kaum muslim, dengan meningkatkan kecintaan pada nabinya.

Usul perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sempat mendapat penolakan dari para ulama, karena dinilai tak sesuai ajaran Islam. Sultan kemudian menjelaskan, perayaan hanya bersifat syiar keagamaan bukan ritual. Perayaan juga bukan sekadar peringatan ulang tahun.

Setelah mendengar alasan ini, Khalifah An-Nashir di Bagdad menyetujui usul sang sultan. Selanjutnya di musim haji 1183 Masehi, sang sultan meminta para jamaah menyiarkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di negara asalnya pada 12 Rabiul Awal.

Temukan artikel menarik serta informasi mengenai UPVC Bandung, Kusen UPVC, PINTU UPVC, UPVC CONCH, KUSEN UPVC MURAH, KUSEN UPVC ANTI BOCOR, KUSEN UPVC BANDUNG, UPVC, dan artikel menarik lainnya di UPVC BANDUNG BY TETA.